Jakarta- Para ilmuwan mulai mengetahui kenapa orang yang ingin berhenti merokok sering menggaruk-garuk.
Ilmuwan Belgia mempelajari efek nikotin di tikus dan menemukan zat itu mengaktifkan struktur molekul tertentu di membran kulit, hidung dan mulut yang berperan penting dalam peradangan.
Hal ini mungkin menjelaskan kenapa terapi pengganti nikotin dapat membuat orang gatal. Dalam laporannya di Nature, penelitian itu mungkin dapat mengembangkan pengobatan untuk membantu orang dalam berhenti merokok walaupun dengan beberapa iritasi efek samping.
Merokok merupakan salah satu penyebab penyakit dan kematian dini di seluruh dunia, dan menghabiskan banyak biaya dalam menjaga kesehatan tiap tahunnya.
Peneliti Inggris melaporkan bahwa perokok yang sudah siap mengurangi rokok, akan dua kali lebih mudah untuk berhenti jika menggunakan pengganti nikotin yang akan mengurangi secara bertahap. Peneliti AS mengatakan rata-rata perokok mencoba berhenti antara enam hingga 11 kali.
Hingga sekarang, ilmuwan percaya jika iritasi yang terjadi dalam pengobatan, serta terapi nikotin berasal dari stimulasi penerimaan saraf yang menyebabkan stimulus di kulit, lapisan hidung dan mulut.
Tetapi Krel Talavera dari universitas Katolik Leuven menemukan di tikus bahwa nikotin mengaktifkan TRPA1 sebuah jalur dalam sel yang dikenal sebagai pembawa informasi mengenai iritasi dan penyebab penyakit.
Mereka juga menemukan bahwa tikus yang kekurangan TRPA1 tidak menunjukkan iritasi ketika diberikan nikotin ke hidung. “Identifikasi TRPA1 sebagai penyebab dari nikotin…..mungkin dapat memfasilitasi pengembangan terapi berhenti merokok dengan lebih sedikit efek samping,” tulis para peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar