JARING laba-laba lebih kuat dari pada baja dan lebih elastis daripada nilon. Jadi, bagaimana laba-laba bisa menciptakan jaringnya yang unik itu? Inilah yang coba dijawab para peneliti dari Oxford Silk Group. Pencarian resep pembuatan jaring halus itu bisa membantu kita menciptakan baju serba super.
Mulai dari merancang pelindung tubuh yang fleksibel atau membuat implan biomedis, jaring sutra akan menjadi bahan yang ideal. Tapi meski penelitian sudah berjalan bertahun-tahun, belum ada ilmuwan di dunia ini yang bisa menciptakan bahan ideal yakni jaring yang dikeluarkan laba-laba.
Jaring ini lima kali lebih kuat daripada baja. Tiga kali lebih elastik daripada bahan kevlar. Jaring ini pun bisa dibuat tahan peluru. Namun, belum ada pabrik yang bisa membuatnya. Satu-satunya yang bisa membuat cuma binatang yang berukuran begitu kecil itu.
Namun, satu hal yang bisa dipelajari dari laba-laba adalah ungkapan, "Kalau belum berhasil, ulangi lagi dan terus ulangi". Itu sebabnya Oxford Silk Group tetap yakin bisa menemukan formula pembuatan jaring laba-laba tiruan dengan bantuan mesin rancang Isis.
Cairan protein
Mungkin kita tak pernah membayangkan bahwa mesin penembak sinar neutron yang dibuat dengan bujet 200 juta poundsterling akan bisa menghasilkan jaring laba-laba. Namun, memang mesin Isis serba mengejutkan.
Seperti diungkap BBC, mesin rancang terbaru itu khusus didesain untuk 'memotret' protein dan biopolimer. Laba-laba memproduksi sekitar tujuh tipe sutra yang berbeda-beda. Masing-masing memiliki struktur protein dan unsur mekanis yang berlainan dan dirancang untuk tugas berlainan pula.
Binatang ini merajut jaringnya dari sebuah cairan yang tersimpan berbentuk gel di dalam kelenjar tubuh. Gel ini terbuat dari campuran protein yang larut dalam air dan bekerja seperti polimer yang dicairkan. Ketika cairan itu ditarik keluar dari kelenjar tubuh laba-laba, wujudnya berubah menjadi jaring yang kuat.
Para ilmuwan Oxford ini sudah tahu bahan-bahan pembuat cairan. Mereka juga paham tentang molekul di dalamnya. Bahkan struktur kelenjar itu pun telah diselidiki. "Jadi, kenapa kita masih belum bisa menciptakan jaring sebagus buatan laba-laba?" kata Dr Chris Holland dari Oxford Silk Group.
Bersama timnya, Holland sedang menyelidiki kondisi yang diperlukan supaya mampu mengubah cairan ke bentuk padat. Mesin Isis memungkinkan pengukuran molekul dalam kondisi cairan alami. "Kami menyelidiki kondisi yang dibuat laba-laba supaya bisa menciptakan jaringnya. Akan dipelajari soal bentuknya dan bagaimana perubahannya," tutur Holland.
Mereka mengukur bahan cairan dengan detektor khusus. Tapi bukan cairan langsung dari kelenjar laba-laba yang dipelajari, melainkan dari ulat sutra sebagai penggantinya. Alasannya, protein keduanya bergerak secara sejalan. Bila proyek ini berhasil, berarti akan muncul bahan untuk pakaian yang sangat kuat. Sekuat Superman.
Artikel terkait:
Disadur sesuai aslinya dari mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar