Demikian dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Jember Olong Fajri Maulana, sebagaimana dilansir Humas Pemkab Jember, Jumat (21/10/2011). "Ironisnya 18,5% ODHA tersebut adalah ibu-ibu rumah tangga," katanya. Kemungkinan ibu-ibu rumah tangga ini tertular oleh sang suami.
"Angka diatas adalah jumlah penderita yang ketahuan. Namun saya rasa masih ada jumlah yang belum bisa kita cover karena mereka yang beresiko tertular enggan melakukan pemeriksaan di rumah sakit atau klinik VCT," kata Olong.
Olong mengatakan, kesadaran masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS masih kurang. Kebanyakan dari mereka yang beresiko terjangkit virus HIV, enggan memeriksakan diri ke rumah sakit, karena rasa malu atau tidak mau tahu. Padahal pemeriksaan HIV/AIDS di Kabupaten Jember sudah gratis.
"Kita ada pemeriksaan HIV/AIDS gratis di beberapa tempat, yakni Puskesmas Puger, RSUD Dr. Soebandi, serta RSUD Balung," kata olong.
Tahun 2012, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) rencananya akan memprioritaskan sosialisasi HIV/AIDS pada penduduk yang berusia 15-24 tahun. Ini dikarenakan, salah satu indikator Milenium Development Goals (MDGs) mengenai HIV/AIDS, adalah persentase warga usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komperhensif tentang HIV/AIDS harus mencapai menjadi 75 petsen.
Indikator lainnya adalah prevalensi HIV pada penduduk usia 15-49 tahun menjadi kurang dari 0,5 persen, dan penggunaan kondom pada kelompok resiko tinggi menjadi 35 persen, pada wanita dan 20 persen pada pria. KPA Kabupaten Jember akan bersinergi dengan berbagai pihak, terutama sekolah-sekolah, perguruan tinggi, tempat kerja dan lainnya. [beritajatim.com]
sumber : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar