>>>>>>>>>>>> gilalogika.blogspot.com <<<<<<<<<<<
>>>>>>>>>> GILALOGIKA DI FACEBOOK <<<<<<<<<<<
Smartbook Siap Bikin 'Luntur' Netbook


Jakarta – Demam komputer portabel dengan daya tahan baterai panjang akan melanda dunia. Perangkat smartbook akan masuk pasar dan membuat netbook Windows ketinggalan zaman.

Smartbook bercita-cita untuk menempatkan smartphone ke laptop. Perangkat ini mencoba mengangkat kesuksesan Apple iPhone atau handset Android ke perangkat yang lebih besar.

Dua perusahaan Freescale dan Qualcomm paling berharap menjadikan smartbook sebagai perangkat yang tidak cepat dilupakan. Bukti pertama smartbook itu akan muncul di Consumer Electronics Show pada Januari, di mana Lenovo bersama yang lain diharapkan akan menunjukkan desain smartbooknya.

Di tingkat yang lebih dalam, dua perusahaan itu mencoba secara substantif untuk membuat smartbook berbeda dari netbook. Qualcomm menilai perangkatnya itu sebagai smartphone besar yang membuat desktop Windows menjadi ketinggalan zaman.

"Sebuah netbook dalam pandangan kami hanyalah laptop murah yang menjalankan Windows. Kami melihat smartbook akan mengkanibal netbook," kata Luis Pineda, Senior Vice President pemasaran dan manajemen produk Qualcomm.

CEO Qualcomm Paul Jacobs dengan bangga memamerkan smartbook Lenovo di sebuah acara analis awal bulan ini. Desain Lenovo itu lebih tipis dari netbook dan akan dijual lewat operator dan bukan lewat pengecer.

Jadi apakah DNA smartphone itu akan cukup untuk membuat konsumen tertarik? Ada yang skeptis. "Anda harus bertanya siapa yang peduli?” tanya Jeff Orr, analis senior perangkat mobile, di ABI Research. "Apakah memenuhi kebutuhan yang berbeda di pasar? Apakah itu akan mengubah harga dan konsumen akan terpikat? "

Untuk saat ini smartbook hanya bisa dipandang dari masa pakai baterai. "Perangkat dengan prosesor ARM cenderung memiliki baterai lebih baik," katanya, mengacu pada desain chip dasar Qualcomm dan Freescale yang lebih menguntungkan dibandingkan prosesor Intel Atom dalam netbook dari perusahaan seperti Hewlett-Packard, Dell, dan Toshiba.

Tetapi ia mengatakan tidak banyak melihat daya tarik bagi konsumen antara smartbook dan netbook. Freescale, tidak mengherankan jika tidak setuju. Di pameran CES, perusahaan itu akan menampilkan desain yang secara radikal berbeda dari netbook klasik yang berbentuk clamshell.

"Menurut kami ... smartbook perlu terlihat berbeda dari netbook," kata Glen Burchers, direktur pemasaran untuk segmen Freescale. "Satu hal yang kita pelajari adalah bahwa ketika pengguna akhir melihat desain clamshell harapan mereka adalah pengalaman Windows."

Di Jepang, Sharp menjual smartbook NetWalker yang memiliki layar lima inci dan menggunakan prosesor Freescale ARM. "Ketika Anda melihatnya, bukan gadget seperti PC, jadi Anda tidak memiliki harapan bahwa itu adalah perangkat Window," kata Burchers.

Namun sebagian besar generasi pertama dari smartbook, Burchers mengakui, akan memiliki desain seperti Netbook. Jadi, Freescale sedang mencari smartbook generasi kedua untuk melepaskan diri dari laptop tradisional.

"Data yang kami dapatkan dari pengguna akhir adalah bahwa clamshell tidak sesuai dengan apa yang diharapkan pengguna akhir. Perangkat itu untuk orang-orang yang lebih muda. Delapan puluh persen akses internet dan hampir semua hiburan berbasis akses internet," katanya.

Burchers mengatakan desain berbentuk tablet dan keyboard geser akan menjadi dua keunggulan dari smartbook generasi kedua. Ukuran layar akan berkisar antara lima dan tujuh inci.

Data dari ABI Research mendukung teori bahwa konsumen mengharapkan perangkat yang tampak berbeda. Jika orang membandingkan netbook dengan laptop, orang akan membandingkan smartbook dengan smartphone. "Perangkat itu bukan bagian dari pertimbangan yang sama," imbuhnya.

Lalu apakah smartbook akan sukses? Paling tidak konsumen akan memiliki kesempatan untuk menguji smartbook mulai tahun depan. Burchers mengatakan akan ada delapan hingga dua belas "smartbooks kaliber tinggi" di rak-rak pengecer pada kuartal pertama tahun depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar