>>>>>>>>>>>> gilalogika.blogspot.com <<<<<<<<<<<
>>>>>>>>>> GILALOGIKA DI FACEBOOK <<<<<<<<<<<

Duduk Seharian Berisiko Picu Kematian

London - Sebuah penelltian terbaru mengungkap bahwa duduk seharian ternyata mampu picu kematian. Benarkah?

Seperti yang dikutip dari The Register, penelitian yang melibatkan lebih dari 220.000 orang yang berusia 45 ke atas, mengungkap bahwa terlalu banyak tidur ternyata mampu picu kematian.

Para relawan di peneltian tersebut dibandingkan dengan rata-rata tingkat kematian di antara mereka menghabiskan waktu lebih sedikit untuk duduk.

Penelitian itu menggunakan data kuisioner dari 222.497 dari para individual berusia 45 tahun ke atas dari '45 and Up Study to Mortality Data from New South Wales Registry of Births, Deaths and Marriages' mulai dari 2006 sampai 2010.

Disebutkan jika Anda menghabiskan waktu lebih dari 11 jam tiap hari untuk duduk, maka potensi kematian meningkat 40% untuk tiga tahun ke depan. Bahkan jika duduk 'hanya' delapan jam, risiko ada sekira 15%. [mor]

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1844961/duduk-seharian-berisiko-picu-kematian

BPPT Perlihatkan Teknologi Air Bersih Tenaga Surya

Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mempresentasikan teknologi pengadaan air bersih tenaga surya. Seperti apa?

BPPT bekerja sama dengan Kementerian Negara Koordinator Kesejahteraan Masyarakat dan F CUBED, perusahaan Australia yang menemukan teknologi desalinasi (penghilangan kadar garam) dengan tenaga surya, mengadakan presentasi dalam rapat koordinasi mencari solusi memperoleh air bersih, layak guna bagi masyarakat Indonesia.

Bertemakan ‘Pemanfaatan tenaga surya untuk alat pemroses air bagi kesejahteraan Rakyat Indonesia', yang bertempat di Aula BPPT, para undangan yang umumnya adalah para pembuat keputusan di tingkat pemerintah kota/kabupaten mendapatkan penjelasan rinci menerapkan teknologi desalinasi dengan tenaga surya guna memperoleh air bersih bagi pertanian, perkebunan, industri maupun perumahan dan sebagainya.

"Rapat koordinasi dan presentasi ini sangat penting. Kita harus segera memperoleh solusi untuk mendapatkan pasokan air bersih di berbagai daerah di Indonesia yang sudah mencapai tahap kritis," ujar Prof. Indroyono, Sekretaris Menko Kesra dalam rapat koordinasi tersebut, seperti yang ditulis di keterangan resminya.

FCUBED merupakan perusahaan Australia yang baru-baru ini menandatangi kontrak senilai 11 juta USD dengan Pemerintah Kota Ceduna di Australia Selatan untuk memasok air minum melalui terobosan teknologi ‘CAROCELL solar desalination’ (menghilangkan kadar garam melalui teknologi tenaga surya).

"Teknologi desalinasi dengan tenaga surya ini telah terbukti mampu menghasilkan air berkualitas tinggi. Teknologi kami mampu mengubah air dari mana pun berasal seperti air laut, air tanah bahkan air yang terkontaminasi pun menjadi air bersih yang layak minum, dengan harga yang relatif murah dan mudah," imbuh Peter Johnstone, Chief Executive Officer dan Pendiri F CUBED.

F CUBED melalui merek dagang CAROCELL juga mencakup teknologi ‘’Zero Liquid Discharge’’ (ZLD), yang mampu mengubah limbah, hasilnya merupakan kombinasi antara air minum dengan garam (hasil fraksinasi garam).

Garam ini memberi nilai tambah karena bermanfaat dijadikan garam meja atau garam untuk kolam renang, dan magnesium klorida yang dihasilkan pun dapat digunakan oleh industry tambang sebagai penekan debu (dust suppressant).

Hasil sampingan fraksinasi yang ternyata sangat bermanfaat ini, dapat dijual dan menghasilkan uang, dan yang lebih penting lagi adalah minimnya dampak lingkungan hidup yang dapat terjadi.

Peter Johnstone, penemu/pencipta dan pemilik hak patennya, menambahkan bahwa teknologi desalinasi dengan tenaga surya yang dia temukan ini telah diterapkan di 26 negara, termasuk India, Bangladesh, Malaysia, Dubai.

"Kami sedang menjajagi untuk membangun pabrik di Indonesia dengan investasi sekitar USD10juta. Kami ingin berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan memperoleh air bersih serta menciptakan lapangan pekerjaan," pungkas Peter. [mor]

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1844137/bppt-perlihatkan-teknologi-air-bersih-tenaga-surya

Google Pasarkan Kacamata 'Terminator' Futuristik

London – Sepasang kacamata Google futuristik ini bisa segera Anda dapatkan tahun ini juga. Kacamata Android ini bisa membuat Anda mengakses internet kapan saja dengan modis. Seperti apa?

Kacamata ini membuat penggunanya bisa mengakses email, Facebook, atau bahkan check-in di tempat makan favorit.

Perangkat ini juga bisa dihubungkan langsung ke smartphone Anda dan memberi informasi langsung dan menampilkannya di Heads-up Display (HUD).

Koneksi data 3G dan 4G, GPS, dan sejumlah sensor lingkungan lain bisa ditemui di kacamata ini.

“Sistem navigasi kacatama ini cukup menggunakan gerak kepala untuk klik dan geser,” terang blogger Google 9to5 Seth Weinthrub seperti dikutip Foxnews.

Menurut laporan yang beradar, kacamata ini yang juga memiliki fitur kamera ini akan dijual seharga US$250-600 (Rp2-5 juta).

“Sebagai platform terbuka, Android selalu cocok digunakan di selain smartphone,” tutup Direktur Manajemen Produk Google Hugo Barra. [mor]

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1838894/google-pasarkan-kacamata-terminator-futuristik