Jakarta - Ilmuwan Jerman berhasil membuat disinfektan yang bekerja cepat dan efektif untuk melawan bakteri, virus, serta kuman lain dapat menghentikan penyebaran infeksi mematikan.
Para peneliti dari Robert Koch Institute di Berlin mengatakan, mereka mengembangkan formula praktis yang bekerja cepat dan akan membunuh kuman di alat operasi tanpa membuat alat itu rusak akibat karat.
Disinfektan adalah garis pertahanan pertama terhadap penyebaran infeksi yang terjadi di rumah sakit dan pembersih efektif buat peralatan operasi sangat penting untuk mengalahkan kuman.
Rumus Jerman tersebut bekerja melawan sangat banyak kuman, termasuk kuman yang mampu bertahan dari disinfektan biasa, seperti Mycobacterium avium bacteria --yang dapat mengakibatkan sakit jenis tuberculosis-- dan enterovirus, yang dapat menimbulkan polio.
Bakteri yang tahan obat, yang disebut "kutu super" menjadi masalah yang makin besar di semua rumah sakit di seluruh dunia dan kesehatan yang buruk di kalangan staf rumah sakit seringkali jadi penyebab penyebaran infeksi semacam itu.
Bakteri tersebut membunuh sebanyak 25.000 orang per tahun di Eropa dan sebanyak 19.000 orang di Amerika Serikat.
Dalam berbagai studi sebelumnya, tim Jerman itu menemukan deterjen sederhana alkaline yang dapat menghilangkan prion --protein penyebab penyakit yang sangat sulit dihilangkan karena prion dapat menjadi lekat di permukaan melalui penggunaan sebagian pembasmi kuman konvensional.
Di dalam studi baru mereka, Michael Beekes dan Martin Mielke dari departemen kesehatan institute itu mencampurkan alkalin dengan bermacam jumlah alkohol dan menguji-coba kemampuannya untuk menghilangkan bakteri, virus, jamur, serta prion dari peralatan bedah. Mereka mendapati bahwa satu campuran dengan 20 persen alkohol adalah yang terbaik.
Beekes mengatakan, ia berpendapat disinfektan baru itu tentu memiliki dampak yang sangat besar pada protokol keselamatan di rumah sakit.
"Rumus standar yang menghilangkan prion sangat menimbulkan karat," kata Beekes di dalam studi yang disiarkan di Journal of General Virology.
"Penyelesaian yang telah kami temukan bukan hanya lebih aman dan lebih bersahabat pada benda, tapi mudah disiapkan, murah dan sangat efektif terhadap bermacam penyebab infeksi," kata Beekes.
Satu studi Belanda yang diterbitkan satu pekan sebelumnya mendapati bahwa "kutu super" yang tahan methicillin, staphylococcus aureus (MRSA), yang dapat mengakibatkan orang keracunan darah, tidak menyebar secara terpisah tapi berombongan.
Itu menunjukkan "kutu super" tersebut menyebar melalui sistem perawatan kesehatan melalui pasien yang berulang-kali dirawat di beberapa rumah sakit yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar